Ketua Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (HAMAS), Khalid Misyal menegaskan, Amerika Syarikat (AS) perlu mewujudkan perubahan nyata dalam kebijakan politik mereka di kawasan Timur Tengah.
Khalid Misyal berkata sedemikian setelah bertemu Setiausaha Agung Liga Arab, Amr Mousa di Kaherah, Mesir, berkata, “Meskipun pemerintahan baru AS telah mengubah retorikanya soal kemelut di Timur Tengah, namun kami menginginkan perubahan nyata.”
Presiden AS, Barack Obama dalam pidatonya di Universiti Kaherah sebelum ini telah menyeru kepada pihak HAMAS untuk mematuhi tiga syarat yang ditetapkan oleh Komisi Antarabangsa Segi Empat Untuk Timur Tengah.
Ketiga syarat tersebut adalah mengakui eksistensi Regim Zionis Israel, menghentikan kekerasan, dan mengakui seluruh kesepakatan yang pernah ditandatangani antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestin (PLO).
Sebagaimana yang dilaporkan dari Bilik Berita AFP di Kaherah, Misyal saat berada di Markas Liga Arab juga menegaskan, peristiwa yang terjadi baru-baru ini di Tepi Barat Sungai Jordan merupakan penyebab tergendala usaha dalam menciptakan kesepakatan nasional Palestin. Tambahnya lagi, peningkatan serangan oleh pasukan keamanan Berkuasa Palestin pimpinan Fatah terhadap anggota dan pendukung HAMAS di Tepi Barat Sungai Jordan hingga menggugurkan dua komandan Brigade Izzudin al-Qassam di kota Qalqiliya tidak dapat diterima.
Lebih lanjut, anggota senior HAMAS ini menegaskan, aksi tersebut merupakan hambatan serius dalam melanjutkan proses dialog nasional menyeluruh bagi terwujudnya kesepakatan nasional di Palestin.